Berdasarkan data di salah satu platform pencari kerja, pada bulan Februari 2023, ada lebih kurang 500 lowongan sebagai Video Editor. Hal tersebut membuktikan bahwa Video Editor merupakan pekerjaan yang cukup menjanjikan, terlebih lagi perkembangan dunia industri kreatif digital juga terus bergerak maju. Tentunya, untuk bersaing sebagai Video Editor dibutuhkan keterampilan yang mumpuni agar menjadi Video Editor yang kompeten.
Berdasarkan data di salah satu platform pencari kerja, pada bulan Februari 2023, ada lebih kurang 500 lowongan sebagai Video Editor. Hal tersebut membuktikan bahwa Video Editor merupakan pekerjaan yang cukup menjanjikan, terlebih lagi perkembangan dunia industri kreatif digital juga terus bergerak maju. Tentunya, untuk bersaing sebagai Video Editor dibutuhkan keterampilan yang mumpuni agar menjadi Video Editor yang kompeten.
Ada beberapa faktor yang mengakibatkan mengapa jumlah SDM video editor tidak berbanding lurus dengan lowongan yang tersedia, di antaranya:
Kurangnya kreativitas yang dimiliki. Video editor harus mampu memahami konsep kreatif dalam pembuatan video, termasuk narasi, sinematografi, dan pengambilan gambar. Jika seorang video editor hanya fokus pada teknik editing saja tanpa memahami konsep kreatif, ia mungkin tidak dapat menghasilkan video yang benar-benar menarik.
Tidak melakukan self improvement. Jika seorang video editor tidak terus memperbarui keterampilan teknisnya, ia mungkin tidak dapat memenuhi permintaan dan kebutuhan industri saat ini.
Kurangnya kemampuan untuk bekerja sama dengan tim: Video editor harus mampu bekerja sama dengan anggota tim lain, seperti produser, sutradara, dan sinematografer, untuk menciptakan video yang berkualitas. Jika seorang video editor kurang mampu berkomunikasi dan berkolaborasi dengan baik, ia mungkin tidak dapat menghasilkan video yang sesuai dengan visi dan tujuan tim.
Dari hal-hal di atas, dapat dikatakan bahwa situasi di lapangan menunjukkan kurangnya video editor yang mampu memenuhi ekspektasi perusahaan untuk mendapatkan SDM video editor yang cocok untuk industri kreatif, khususnya di bidang video editing.
Seorang Desainer Multimedia (video editor) tidak hanya wajib memiliki kreativitas yang tinggi, tetapi juga harus memiliki keterampilan teknis yang mumpuni untuk dapat menghasilkan video konten yang berkualitas. Dalam membuat video konten, Desainer Multimedia (video editor) membutuhkan software editing video yang memiliki fungsi yang lengkap dari mulai memperbaiki warna dan pencahayaan video hingga menambahkan efek audio atau suara pada video, salah satu software yang paling banyak digunakan oleh Desainer Multimedia (video editor) adalah Adobe Premiere Pro. Selain itu, seorang video editor juga harus memiliki pemahaman terkait story telling untuk membantu menciptakan cerita yang menarik dan memikat bagi penonton.
Bersumber dari kampus quipper, diantara tanggung jawab Video Editor yaitu mampu menyunting dan mengumpulkan video yang sudah diambil atau direkam, memotong video sesuai durasi, menyusun ulang ptongan video, memilih gambar, efek, manipulasi grafis hingga membuat informasi teks atau keterangan lainnya yang berhubungan dengan video. Semua tugas dan tanggung jawab tersebut tentunya diimplmentasikan pada software video editing yang digunakan, yaitu Adobe Premiere Pro (salah satunya).
Seorang praktisi social media management dan bekerja di Inspro Entertaiment sebagai video editor, conten creator, dengan pengalaman lebih dari 4 tahun.