
Ini
tentang rayap. Layaknya dua sisi koin logam, rayap memiliki peran dan fungsi
yang berlawanan. Rayap berperan dalam proses daur ulang nutrisi tanaman melalui
proses disintegrasi dan dekomposisi material organik sebagai bagian dari
keseimbangan lingkungan. Tetapi rayap akan berubah menjadi hama ketika
koloninya menyebabkan kerusakan yang menyebabkan kerugian ekonomis bagi
manusia. Di Amerika Serikat potensi kerugian rayap mencapai 3 jutadolar setiap
tahunnya (Markel 2008), sedangkan di Indonesia, diperkirakan setiap tahunnya
mencapai sekitar Rp 250 miliar (Suara Pembaruan 2012).
Dalam hidupnya, rayap tidak dapat dipisahkan dari kehadiran simbion yang terdapat dalam ususnya. Kehadiran simbion ini penting peranannya dalam membantu rayap mencerna selulosa. Pada jenis rayap tingkat rendah seperti famili Mastotermitidae, Kalotermitidae, Hodotermitidae, Termopsidae, dan Rhinothermitidae, dalam perutnya bersimbiosis dengan protozoa (flagellata) sementara pada rayap tingkat tinggi seperti pada famili Termitidae, bersimbiosis dengan bakteri. Ketika rayap memakan kayu (cairan selulosa), simbion mengeluarkan enzim selulase untuk merombak polimer selulosa/hemiselulosa menjadi monomer-monomer atau gula-gula sederhana sehingga bisa diserap ke dalam tubuh rayap. Enzin selulase inilah yang mampu menggempur kayu-kayu/ buku-buku yang tebuat dari serat menjadi hancur lebur.
Baca Juga : Manfaat Memelihara Hewan
Wah
hebat bukan Selain itu perilaku rayap yang khas dibandingkan dengan jenis
serangga lain adalah adanya kegiatan untuk berkumpul (grooming) dan saling
menjilat serta mengadakan pertukaran bahan makanan, atau yang dikenal dengan
sifat trophalaxis. Berdasarkan peranannya dalam pembagian kasta, rayap pekerja
memiliki tugas untuk menyuapi makan anggota koloninya. Selain mentransfer makanan,
rayap juga saling mentransfer protozoa/bakteri yang hilang pada proses ekdisis
atau ganti kulit. Kegiatan ini bisa dilakukan lewat mulut maupun anus. Karena
hanya rayap pekerja saja yang mampu mencari makan dan menyuapi makan kepada
rayap raja/ratu dan rayap prajurit.
Sifat
rayap lainnya adalah sifat kriptobiotik, yaitu sifat rayap yang senang
bersembunyi dan menjauhi cahaya kecuali pada saat laron. Hal ini membuat mata
rayap tidak berkembang sehingga rayap memiliki mata yang buta. Rayap akan
membangun liang-liang kembara (tunnel) sebagai jalan mereka mencari makanan di
luar sarang. Pada saat mencari makanan, abdomen rayap pekerja akan menyentuh
tanah dan meninggalkan semacam bau (yang berasal dari hormon feromon) sebagai
penanda atau petunjuk bagi anggota koloninya menemukan sumber makanan dan
sebagai jalan pulang ke sarang. Tanda ini disebut juga sebagai feromon jejak.
Pada saat mencari sumber makanan, pembagian tugas masing-masing kasta terlihat
nyata. Rayap pekerja akan dikawal oleh rayap prajurit untuk menghindari bahaya
mangsa terutama semut.
Referensi :
Boer, Febrina. Dellarose. Biologi rayap.https://www.academia. edu/8874670/Biologi_Rayap.
Penulis : Maratus Solikhah